BENTUK – BENTUK HIPOTESIS PENELITIAN
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF ; Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif.
Hipotesis nolnya, bisa seperti ini
- Produktivitas kerja karyawan di PT X = 75 %
- Produktivitas kerja karyawan di PT X ≥ 75 %
- Produktivitas kerja karyawan di PT X ≤ 75 %
Hipotesis alternatifnyanya, bisa seperti ini
- Produktivitas kerja karyawan di PT X ≠ 75 %
- Produktivitas kerja karyawan di PT X < 75 %
- Produktivitas kerja karyawan di PT X > 75 %
Hipotesis Statistiknya, (hanya ada jika berdasarkan data
sampel)
- Ho : p = 75 % p = propesi/prosentase
- Ha : p ≠ 75 %
- Ho : p ≥ 75 %
- Ha: p < 75 %
- Ho : p ≤ 75 %
- Ha : p >75 %
2. HIPOTESIS KOMPARATIF ; Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda.
Contoh rumusan masalah komparatif ;
1. Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X jika dibandingkan dengan PT Y ?
2. Adakah perbedaan Gaya kepemimpinan di Lembaga A dan B ?
Hipotesis untuk no 1 dapat seperti ini ;
1. Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan PT Y (Ho)
Hipotesis alternatifnya (Ha) adalah ;
Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan
PT Y
2. Produktivitas kerja karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan
(≤) karyawan PT X (Ho)
Hipotesis alternatifnya (Ha) adalah ;
Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (>)dari karyawan
PT Y.
3. Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar atau sama dengan
(≥) karyawan PT X (Ho)
Hipotesis alternatifnya (Ha) adalah ;
Produktivitas kerja karyawan PT X lebih kecil (<) dari karyawan
PT Y.
Hipotesis statistik untuk ketiga rumusan itu adalah ;
1. Ho : µ1 = µ2 µ1 = rata-rata produktivitas karyawan x.
Ha : µ1 ≠ µ2 µ2 = rata-rata produktivitas karyawan y.
2. Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
3. Ho : µ1 ≥ µ2
Ha : µ1 < µ2
3. HIPOTESIS ASOSIATIF ; Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh rumusan masalah asosiatif ;
1. Adakah hubungan antara pengawasan melekat dengan efisiensi kerja pegawai di Dept x ?
2. Adakah hubungan antara disiplin kerja antara gaya kepemimpinan di PT X ?
Hipotesis penelitiannya
Hipotesis Nol ; tidak terdapat hubungan antara pengawasan melekat dan efisiensi kerja di Dept X
Hipotesis Alternatif ; Terdapat hubungan yang positif antara pengawasan melekat dan efisiensi kerja di Dept X
Hipotesis statistik
Ho : p = 0 0 berarti tidak ada hubungan
Ha : p ≠ 0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang
(-) dari nol
berarti ada hubungan
p = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Populasi misalnya penduduk diwilayah tertentu, jumlah pegawai pada suatu organisasi, jumlah konsumen pada suatu perusahaan, dll.
Sampel adalah sebagian dari populasi itu.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Probability Sampling; adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi ; simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, area (cluster) sampling.
A. Simple Random Sampling .
Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
B. Proportionate stratified random sampling.
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan, maka populasi pegawai itu berstrata. Misal jumlah pegawai lulusan S2= 30 orang, S1 = 45 orang, SMA = 200 orang, SMP = 100 orang. Jumlah sampel yang diambil harus meliputi strata pendidikan yang diambil secara proporsional.
C. Disproportionate Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misal populasi pegawai di suatu PT terdiri dari 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 100 orang lulusan S1, 500 orang lulusan SMA, maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 diambil semuanya sebagai sampel.
D. Cluster Sampling (Sampling Daerah )
Teknik ini digunakan bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk suatu negara,propinsi, kabupaten.
2. Non Probability Sampling
Adalah teknik sampling yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampling ini meliputi ;
A. Sampling Sistematis
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misal anggota populasi ada 100 orang. Semua anggota diberi nomor urut dari 1 s/d 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja atau genap saja atau kelipatan dari bilangan tertentu.
B. Sampling Kuota
Adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
C. Sampling Aksidental
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu peneliti dapat digunakan sebagai sampel.
D. Purposive Sampling
Adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Misal penelitian
tentang disiplin pegawai maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli
dalam bidang kepegawaian saja.
E. Sampling Jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota paopulasi digunakan
sebagai sampel.
F. Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel
ini diminta memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel, sehingga jumlah
sampel semakin banyak
Kamis, 22 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar