Jumat, 06 Mei 2011

masyarakat

UNSUR-UNSUR MASYARKAT
Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kolektif manusia menyebabkan bahwa kita memerlukan beberapa istilah untuk mambeda-bedakan berbagai macam kesatuan manusia tadi. Kecuali istilah yang paling lazim, yaitu masyarakat, adalah istilah-istilah khusus untuk menyebut kesatuan-kesatuan khusus yang merupakan unsur-unsur dari masyarakat, yaitu katagori sosial, komunitas, kelompok,dan perkumpulan. Keenam istilah tersebut itu beserta konsepnya, sarat pengikatnya, serta ciri –ciri lainya, kita akan tinjau lebih dalam dibawah ini.
Masyrakat memang sekumpulan manusia yang sering “bergaul”, atau dangan istlah ilmiah “berinteraksi”. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai praasarana melalui apa warganya dapat saling berinteraksi. Adanya prasarana untuk berinterksi memang menyebabkan bahwa warga dari suatu kolektif manusia untuk akan saling berinteraksi; sabaliknya, adanya hanya suatu potensi untuk beriteraksi saja belum berarti warga dari sesuatu kesatuan itu benar-benar beriteraksi. Namun tidak semua kesatuan masyarakat yang bergaul disebut masyarakat. Karana suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan yang khusus. Misalnya sekumoulan orag mengerumuni tukang jamu dipinggir jalan tidak bisa disebut masyarakat karena mereka berinteraksi secara terbatas, mereka tidak mempunyai suatu ikatan kecuali ikatan brupa perhatian terhadap tukang jamu tersebut.
Ikatan yang membuat manusia itu menjadi suatu masyarakat yaitu tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupan dalam batas suatu kesatuan itu. Pola itu juga harus bersifat kontinyu, dengan kata lain pola itu harus sudah menjadii kebiasaan atau menjadi adat istiadat yang khas. Selain adat istiadat manusia juga harus mempuanyai ciri lain yaitu rasa idantitas diantara para warga atau anggotanya.
Sebaliknya suatu negara, suatu kota, suatu desa, yang mempunyai ciri sepeti intraksi antar warganya, adat istiadat, norma-norma, hukum, dan aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah laku warga negara, kota atau desa suatu kontiunitas dalam waktu dan suatu rasa identitas yang kuat yang mengikat semua warga, itulah sebabnya suatu negara bisa kita sebut sebagai masyarakat.
Dengan memperhatikan ciri-ciri diatas maka devinisi masyarakat secara khusus adalah kesatuan hidup manusia yang beriteraksi dengan suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat dengan identitas bersama. Devinisi tersebut separti yang dijelaskan oleh Gillin dan Gillin “the largest grouping in wich common coustoms, tradision, attitudes and feallings of unitiy are operative”. Dalam bukunya yang berjudul cultural sociology.
Katagori sosial, masyarakat sabagai suatu kolektif manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung kasataun-kesatuan yang lebih khusus sifatnya, tetapi yang blum tentu mempunyai sarat-sarat pengikat yang sama dengan suatu masyarakat. Katagori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud kan karena adanya suatu ciri atau kompleks ciriciri objektif yang sangat dikenankan oleh pihak dari luar katagori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh yang bersangkutan, dengan suatu maksud praktis tertentu. Miasalnya masyarakat suatu negara ditentukan oleh hukumnya bahwa ada kata gori warga diatas 18th, dengan katgori dibawah 18th dengan maksud untuk membedakan warganegara yang mempunyai hak pilih dan warga negara yang tidak mepunyai hak untuk memilih dalam pemilahan umum.
Golongan sosial, berbeda dengan konsep kata gori sosial terurai diatas, ada konsep lain yaitu golongan sosial. Suatu golngan sosial juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan seringkali ciri itu juga dikenakan kepada mereka oleh pihak luar kalangan itu sendiri. Walaupun demikian, sutu kesataun manusia yang kita sabut golongan sosial itu mempunyai ikatan identitas sosial.
Golongan pemuda, golongan sosial ini terdiri dari manusia yang oleh pihak luar disatukan berdasarkan atas suatu ciri yaitu “sifat muda”. Namun ciri objektif tersabut, golongan sosial ini digambarkan oleh umum sebgai suatu golongan manusia yang penuh idealisme, yang belum terikat oleh kewajiban hidup yang membebankan, dan karena itu masih sangup mengabdi dan berkorban terhadap masyarakat, yang masih penuh semangat dan vitalitas, yang mempunyai daya mempebarui secaara kreativitas yang besar dan sebagainya. Miasalnya dalam kongres pemuda pada th 1928, yang menyerukan kesatuan bangsa Indonesia, dan revolusi fisik pemerintahan jajahan Belanda pada tahun 1945 hingga 1949, dimana orang-orang muda mempunyai perenan sangat penting. “golongan pemuda “ yang merupakan golongan sosial yang sangat terpandang dalam masyarakat Indonesia blum tentu terpandang diluar Indonesia. Sebagai cotoh “golongan petani” yang merupakan suatu golongan yang terpandang dalam negara yang berdasarkan usaha agraria seperti Indonesia, sebaliknya dinegara lain itu malah menjadi terbelakang, malah golongan usahawan yang menjadi golongan terdepan.
Suatu golongan sosial dapat juga timbul karena pandangan negatif dari orang-orang luar golongan itu. Misalnya golongan negro atau blacks dalam masyarakat negara Amerika terjadi karena ciri –ciri ras yang tampak lahir secara mencolok dengan membedakan mereka dengan waraga Amerika lainya yang mempunyai ras kaokasoid. Dalam masyarakat masih ada suatu kesatuan manusia yang dapat disebut golongan sosial, yaitu lapisan, atau kelas sosial. Dalam masyarakat kuno misalnya ada lapisan seperti bangsawan, orang biasa, budak, dll. Namun pada masyarakat kini adalah golongan petani, pegawai, usahawan, dll. Lapisan semacam itu terjadi karena manusia yang dikelaskan dalam mempunyai gaya hidup yang khas, dan karena adanya hal itu dapat dipandang suatu lapisan masyarakat tertantu. Lapisan itu dipandang tinggi atau rendah tergantung sudut orang yang memandang.
Walaupun konsep golongan sosial dapat dibedakan oleh konsep golongan sosial karena ada syarat pengikat lagi, yaitu sistem norma, rasa identitas sosial, dan kointunitas, namun norma golongan sosial itu sama dengan konsep katagori sosial, dan tidak memenuahi syarat untuk disebut masyarakat. Hal ini disebabkan karena ada suatu syarat pengikat masyarakat yang tidak ada pada kedua-duanya, yaitu prasarana khusus untuk melakukan interaksi sosial.
Kelompok dan perkumpulan, suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memenuhi sarat-saratnya, dengan adanya sistem interaksi antara para anggota, dengan adanya sistem interaksi antara para anggota, dengan adanya adat istiadat serta sistem norma yang mengatur interaksi itu, dengan adanya kointunitas, serta adanya identitas yang mempersatukan smua anggota. Manusia juga mempunyai ciri tambahan yaitu organisasi dan sistem pemimpin.
Kelompok yang berdasarkan orgnisasi yang disebut terdahulu yaitu misalnya marga tarigan, dalam kitab pelajaran antropologi dan sosisologi dalam bahasa inggris sering disebut group atau primary group. Apabila dalam bahasa inggris istilah tersebut berarti tidak jelas, seperti asoaiasi, organisasi resmi, kelompok, dan organisasi tak resmi. Karena itu untuk menghindari salah paham saya untuk menggunakan istilah dalam bahasa indonesia. Association yang berarti perkumpulan, dasar organisasinya adalah organisasi buatan, group yang berati kelompok, dan cooley yang dasar organisasinya adalah adat.
Sebenarnya pembedaan antara kedua macam kelompok ini saya bedakan menjadi dua istilah yaitu “ kelompok” dan “perkumpulan” dalam ilmu antropologi dan sosiologi sudah dibedakan sejak lama. F.Tonnies, seorang ahli sosiologi dari abad yang lalu telah membedakan menjadi dua macam yaitu “gamminschaft” dan “gasellschaft”. Kecuali P.Sorokin sosiologi dari Amerika yang selalu membedakan menjadi hubungan familistic (kekeluargaan) dan contrctual (berdasarkan kontrak) yang mendasari pergaulan manusia dalam perkumpulanya.
Aneka warna dan kelompok pekumpulan, jumlah kelompok dan perkumpulan suatu masyarakat sudah tentu sangat banyak. Makin besar kopleks sifat masyarakat itu, maka makin banyak jugga timbul kelompok dan perkumpulan didalamnya. Ada kelompok yang terikat oleh hubungan keturunan atau kekerabatan.
Perkumpulan dapat dikelaskan berdasarkan prinsip guna serta keperluannya atau fungsinya.
1. Perkumpulan untuk keperluan mencari nafkah,
2. Perkumpulan manusia untuk mengajukan pendidikan,
3. Perkumulan untuk memajukan kesenian,
4. Perkumpulan untuk mengajukan ilmu pengetahuan,

Dalam menganalisa proses interaksi antara individu dalam masyarakat kita harus membedakan dua hal yaitu:
• Kontak
• komunikasi
Antara individu juga tidak mungkin hanya pada jarak yang dekat dengan misalnya “berhadapan muka” juga tidak hanya ada jarak yang jauh sperti pancaindera manusia, tetapi alat kebudayaan masa kini seperti tulisan, buku, surat kabar, telepon, radio, tv, memungkinkan individu berkontak pada jarak yang sangat jauh.

Perbedaan antara kelompok dan perkumpulan.

kelompok perkumpulan
Primary group
Gemeinschaft
Solidarite mechanique
Hubungan familistic
Dasar organisasi adat
Pemimpin berdasarkan kewibawaan dan karisma
Hubungan berazazkan perorangan Associations
Gasellschaft
Solidarite organique
Hubungan contractual
Dasar organisasi buatan
Pimpinan berdasarkan wewenag dan hukum

Hubungan antonim dan berazazguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar